ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MATERI AJAR KIMIA PADA PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN (POLTEKKES) MEDAN
Oleh : DINA FERNATA PURBA
A. PENDAHULUAN
Dalam upaya pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang betujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pelayanan kefarmasian sebagai bagian dari pembangunan kesehatan mempunyai peran untuk menjamin penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan, secara rasional, aman, dan bermutu di semua sarana pelayanan kesehatan.
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kegidupan pasien. Hal ini sejalan dengan paradigma yang sedang dikembangkan di Indonesia yaitu paradigma asuhan kefarmasian atau pharmaceuntical care. Jika sebelumnya pelayanan kefarmasian lebih berfokus kepada produk atau menajemen logistik , maka pada saat ini paradigma tersebut telah berubah dengan fokus ke arah peningkatan kualitas hidup pasien. Perubahan paradigma dan pola pelayanan kefarmasian ini dinegara negara maju telah lama berlangsung, sedangkan di Indonesia masih sangat tertinggal. Peran tenaga kefarmasian dalam pelayanan kefarmasian tidak lagi sekedar meracik obat, tetapi juga memberikan informasi obat yang aman dan benar. Pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada produk dari penyerahan obat kepada pasien, secara bertahap dan pasti dapat ditinggalkan demi kebutuhan pasien dan tenaga kefarmasian itu sendiri.
Tenaga dan perubahan yang cepat di bidang kefarmasian termasuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi: lapangan pekerjaan yang luas; perubahan paradigm dan pola pelayanan kefarmasian; dan era pasar bebas tentunya menuntut kualitas yang tinggi di bidang kefarmasian termasuk sumber daya manusianya. Tenaga Ahli Madya Farmasi sebagai bagian dari tenaga kefarmasian harus memiliki kompetensi sesuai dengan standar profesinya. Pembentukan tenaga Ahli Madya Farmasi yang kompeten melalui pendidikan dimulai dari kurikulum yang diterapkan. Untuk itulah perlu disusun suatu kurikulum pendidikan berbasis kompetensi yang sesuai dengan standar profesi dan tuntutan yang dibutuhkan di masyarakat.Program pendidikan D-III Farmasi bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi Ahli Madya di bidang analisis farmasi yang bermoral, memiliki kompetensi di bidang analisis obat dan makanan.
Dalam mempersiapkan tenaga ahli madya yang memiliki kompetensi, tidak terlepas dari kurikulum, silabus, satuan acara pengajaran. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara menyampaikan dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegitan belajar mengajar di perguruan tinggi (Kemendiknas no 232/U/2000). Dalam pandangan yang lebih luas kurikulum memiliki peranan : (1) Kebijakan manajemen pendidikan tinggi untuk menentukan aah pendidikan, (2) Filosofi yang akan mewarnai terbentuknya masyarakat dan iklim akdemik, (3) Patron dan pola pembelajaran, (4) Atmosfer ayau iklim yang terbentuk dari hasil interaksi manajerial PT dalam mencapai tujuan pembelajaran, (5) Rujukan kualitas dari proses menjamin mutu, serta (6) ukuran keberhasilan PT dalam menghasilkan lulusan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Keberhasilan pelaksanaan pendidikan ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah guru (dosen) sebagai tenaga pengajar, peserta didik, dan faktor lainnya. Guru (dosen) dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi ganda, sebagai pengajar dan pendidik, maka guru secara otomatis mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mencapai kemajuan pendidikan. Secara teoritis dalam peningkatan mutu pendidikan guru (dosen) memiliki peran antara lain : (a) sebagai salah satu komponen sentral dalam sistem pendidikan, (b) sebagai tenaga pengajar sekaligus pendidik dalam suatu instansi pendidikan (sekolah maupun kelas bimbingan), (c) penentu mutu hasil pendidikan dengn mencetak peseta didik yang benar-benar menjadi manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman danbertaqwa kepada Tuhan YME, percaya diri, disiplin, dan bertanggung jawab, (d) sebagai faktor kunci, mengandung arti bahwa semua kebijakan, rencana inovasi, dan gagasan pendidikan yang ditetapkan untuk mewujudkan perubahan system pendidikan, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, (e) sebagai pendukung serta pembimbing peserta didik sebagai generasi yang akan meneruskan estafet pejuang bangsa untuk mengisi kemerdekaan dalam kancah pembangunan nasional serta dalam penyesuaian perkembangaanjaman dan teknologi yang semakin spektakuler, (f) sebagai pelayan kemanusiaan di lingkungan masyarakat, (g) sebagai pemonitor praktek profesi.
Melihat begitu banyaknya peranan guru (dosen) dalam proses pembelajaran sehingga diperlukan panduan kurikulum. Kurikulum Program Pendidikan Diploma III Farmasi ini merupakan respon terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian dan dikembangkan berbasis kompetensi. Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yang diharapkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan materi ajar yaitu jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan terhadap materi tersebut, sesuai dengan yang terkandung dalam Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing- masing perguruan tinggi. Dalam hal ini Diploma III Farmasi Depkkes melaksanakan kurikulum yang berpedoman terhadap kurikulum yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan.
Dalam penyusunan kurikulum mengacu kepada undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sitem pendidikan nasional pasal 35 ayat 1 dan pasal 36 ayat 1, peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan; peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pasal 97 yang megamanatkan tersusunya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan dengan mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan. Penyusunan kurikulum program pendidikan memerlukan kaidan substansi dengan pendekatan taksonomi pembelajaran untuk memperoleh lulusan yang berkompeten sesuai dengan standar kompetensi profesi. Bloom (1956) mengidentifikasikan tujuan instruksional menjadi tiga ranah menurut jenis kemampuan yang tercantum di dalamnya, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Jika mengkaji lebih mengenai jurusan Farmasi tentunya sangat erat kaitannya dengan materi kimia. Ilmu kimia lahir dari keinginan para ahli kimia untuk menjawab atas pertanyaan “apa” dan “mengapa” tentang sifat materi yang ada di alam. Ilmu kimia memiliki sifat” kasat mata” yaitu sifat yang nyata yang dapat dibuat fakta konkritnya, dan memiliki sifat “abstrak” yaitu yang tidak dapat dibuat fakta konkritnya. Ilmu kimia dapat memenuhi keinginan seseorang untuk memahami berbagia peristiwa alam yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mengetahui hakekat materi serta perubahannya, menanamkan metode ilmiah, mengembangkan kemampuan dalam mengajukan gagasan-gagasan dan memupuk ketekunan serta ketelitian bekerja. Dengan melihat betapa pentingnya ilmu kimia sehingga farmasi sangat erat kaitannya dengan ilmu kimia, sehinga peneliti ingin menganalisis serta ingin memaparkan materi ajar imia yang ada pada jurusan Diploma III Farmasi di Poltekkes Medan.
B. METODE
Metode penelitian yang dilakukan adalah bersifat analisis deskriptif. Instrument yang digunakan instrument non tes berupa wawancara dan observasi. Adapun bentuk wawancara yang dilakukan berhubungan dengan satuan pengajaran perguruan tinggi, silabus, proses perkuliahan, buku ajar, sumber perkuliahan, dosen pengajar, sarana dan prasara yang digunakan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal (9 dan 10 Februari 2012). Sampel penelitian ini adalah dosen sekaligus ketua jurusan Diploma III Farmasi Poltekkes Medan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Profil Diploma III Farmasi Politekknik Kesehatan Medan
VISI : Tersedianya tenaga ahli madya farmasi yang profesional dalam bidang pengetahuan khusus farmasi, yang tanggap terhadap iptek secara global, guna mewujudkan indonesia sehat
MISI :
1. Mengembangkan iptek kesehatan dalam bidang pengetahuan khusus farmasi untuk menunjang pengadaan tenaga ahli madya farmasi yang professional
2. Melaksanakan penelitian kesehatan dalam bidang pengetahuan khusus farmasi untuk mengatasi masalah kesehatan serta memperkaya iptek
3. Menerapkan iptek kesehatan melalui pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan
Tujuan pendidikan Diploma III Farmasi yang merupakan bagian utama dari tujuan pendidikan nasional adalah mendidik tenaga-tenaga farmasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa pancasila, dan UUD 1945, berperiakal, dan kepribadian tinggi, terbuka dan tanggap terhadap seni dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan bidang kefarmasian, sehingga lulusan Program Diploma III Farmasi diharapkan mampu :
a) Melakukan profesinya dalam pelayanan kesehatan pada umunya, khususnya pelayanan kefarmasian.
b) Berperan aktif dalam pengelolaan pelayanan kefarmasian dengan menerapkan prinsip administrasi, organisasim supervise dan evaluasi
c) Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, bersifat terbuka, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan iptek dan berorientasi ke masa depan serta mampu memberikan penyuluhan kefarmasian kepada masyarakat dengan menunjang tinggi martabat kemanusiaan
d) Membantu dalam kegiatanpenelitian di bidang farmasi atau dibidang kesehatan lainnya yang terkait
Lulusan pendidikan program Diploma III farmasi disebut tenaga Ahli Madya Farmasi, dan memiliki fungsi :
a. Melaksanakan peracikan dan penyerahan obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b. Melaksanakan penatalaksanaan sedian obat
c. Melaksanakan teknologi pembuatan sediaan farmasi
d. Melaksanakan penglolaan di bidang pengemasan
e. Melaksanakan pengelolaan di bidang pergudangan
f. Melaksanakan teknik pendistribusian dan pemasaran sediaan farmasi
g. Memberikan informasi tentang sediaan farmasi
h. Melaksanakan penyuluhan dan sumber informasi kesehatan di bidang farmasi
i. Menyiapkan alat peraga
j. Melaksanakan kegiatan pengumpulan dan pengelolaan data penelitian
Kurikulum Program Diploma III Farmasi ditetapkan dengan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Dalam kurikulum Program Diploma III Farmasi ditetapkan sejumlah 96 SKS atau 80% dari beban studi yang seharusnya ditempuh bagi pendidikan diploma III (110-120 SKS), penetapan ini merupakan kesepakatan bersama pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan kesehatan yang di fasilitasi oleh Menteri Kesehatan.
Setiap mahasiswa program Diploma III Farmasi adalah 3 (tiga) tahun atau 6 (enam) semester dengan masa terpanjang adalah lima (5) tahun atau sepuluh(10) semester dan beban studi yang harus ditempuh adalah 96 SKS yang terdiri dari MPK (Mata Kuliah Pengembangan dan Kepribadian) =10 SKS (10%); MKK (Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan) = 21 SKS (22%); MKB (Mata Kuliah Berkarya) = 37 SKS (38%); MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya) = 18 SKS (20%); dan MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat) = 10 SKS (10%), dengan proporsi Mata Kuliah Teori = 39 SKS (40%), dan Mata Kuliah Praktek =57 SKS (60%).
Tenaga pengajar (dosen) memiliki kriteria kelulusan S2 dari disiplin ilmu terkait dengan mata kuliah yang menjadi tanggung jawabnya. Kegiatan belajar mengajar diberikan dalam bentuk teori dan praktek. Metode pembelajaran yang digunakan untuk pengajaran teori di kelas antara alain berupa pengalaman belajar ceramah (PBC), pengalaman belajar diskusi (PBD), dan pengalaman belajar seminar (PBS). Sedangkan pengajaran praktik berupa pemberian pengalaman belajar Pratik (PBP) di laboratorium dan pengalaman Praktik Kerja lapangan (PKL) di Puskesmas, Rumah Sakit, Industri farmasi, dan pelayanan kesehatan Masyarakat lainnya, kegiatan PKL dilaksanakan pada semester keenam.
Pemilihan tehadap metode pembelajaran tergantung kepada tujuan, isi materi, faktor kerangka kerja, kemampuan peserta didik, dan sistem penilaian yang digunakan, Metode meliputi ceramah, bekerja di laboratrium, demenstrasi, orientasi lapangan, kerja kelompok, diskusi, tutorial, proyek kerja, seminar, dan presentasi sebagai pebicara atau penulis. Metode pembelajaran teori dan praktik dilakukan untuk saling mengisi dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu dalam rangka pemecahan masalah.
Lahan praktik lapangan yang digunakan berupa instalasi farmasi, rumah sakit minimal tipe C, Puskesmas, Industri farmasi, Industri Obat Tradisional, Apotik, Pedagang Besar Farmasi, Gudang Besar farmasi. Penilaian terhadap keberhasilan proses belajar mengajar dilakukan secara berkala dalam bentuk penugasan, ujian, dan atau seminar. Sistem penilaian dilakukan dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan hasilnya dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, E dengan masing-masing nilai absolut. Untuk mengetahui pencapaian kompetensi dilakukan ujian dalam bentuk uji kompetensi sesuai unit-unit kompetensi pada setiap akhir tahun, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Para peserta didik yang telah menyelesaikan studi akan diberikan ijazah pendidikan Diploma III Farmasi.
2. Analisis Kompetensi yang diharapkan
Dalam Program Diploma III Farmasi terdiri dari 62 mata kuliah, dan 2 diantara adalah PKL dan karya Tulis, sehingga terdapat 62 jenis mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiwa diploma III farmasi. Dengan rincian pembagian mata kuliah sebagai berikut :
NO Mata Kuliah SEM Bobot SKS
1 AGAMA I 1
2 PANCASILA I 2
3 PRAK. BAHASA INGGRIS I 2
4 BIOLOGI FARMASI I 1
5 FISIKA DASAR I 2
6 KIMIA DASAR I 2
7 FARMASETIKA DASAR I 2
8 PRAK. BIOLOGI FARMASI I 1
9 PRAK. KIMIA DASAR I 2
10 PRAK. FARMASETIKA DASAR I 4
11 PRAKTEK AGAMA I 1
12 PEND. KEWARGANEGARAAN II 2
13 PRAK. BAHASA INGGRIS II 2
14 ANATOMI FISIOLOGI II 2
15 MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI II 2
16 KIMIA ORGANIK II 2
17 FARMAKOLOGI DASAR II 2
18 FARMASETIKA I II 2
19 PERUNDANG-UNDANGAN KESEHATAN II 2
20 PRAKTEK FARMASTEIKA I II 4
21 PRAKTEK MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI II 2
22 BIOKIMIA III 2
23 FISIKA FARMASI III 2
24 FARMASETIKA II III 2
25 FARMAKOLOGI I III 2
26 KIMIA FARMASI I III 1
27 ILMU PERILAKU DAN ETIKA PROFESI III 1
28 PRAK. APLIKASI KOMPUTER III 2
29 PRAK. FISIKA FARMASI III 2
30 PRAK. FARMASETIKA II III 4
31 PRAK. KIMIA FARMASI I III 2
32 PRAK. ILMU PRILAKU DAN ETIKA PROFESI III 1
33 IKM DAN PROMOSI KESEHATAN IV 1
34 FARMAKOLOGI II IV 1
35 FARMAKOGNOSIS I IV 1
36 KIMIA FARMASI II IV 1
37 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA IV 1
38 TEKONOLOGI FARMASI IV 1
39 MANJ. PENGADAAN FARMASI AKUNTANSI IV 1
40 PRAK. IKM DAN PROMOSI KESEHATAN IV 1
41 PRAK. FARMAKOLOGI II IV 2
42 PRAK. FARMAKONOGNOSIS I IV 2
43 PRAK. KIMIA FARMASI II IV 2
44 PRAK. TEKNOLOGI FARMASI IV 3
45 PRAK. MANAJ PENGADAAN FARMASI AKUNTANSI IV 3
46 PRAK. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA IV 1
47 BAHASA INDONESIA IV 1
48 METEMATIKA DAN STATISTIKA V 1
49 PRAK. ILMU KOMUNIKASI V 1
50 FARMAKOGNOSIS II V 1
51 FARMASI RUMAH SAKIT V 1
52 METODOLOGI PENLITIAN V 1
53 PRAK. PEMASARAN FARMASI V 3
54 SPESIALIT DAN ALAT KESEHATAN V 1
55 PRAK. BAHASA INDONESIA V 1
56 PRAK MATEMATIKA DAN STATISTIK V 1
57 PRAK. FARMAKOGNOSIS II V 2
58 PRAK. FARMASI RUMAH SAKIT V 3
59 PRAK. METODOLOGI PENELITIAN V 1
60 PRAK. SPESIALIT DAN ALAT KESEHATAN V 1
61 PRAKTEK KERJA LAPANGAN VI 6
62 KARYA TULIS VI 4
JUMLAH 113
Diantara 62 jenis mata kuliah tersebut terdapat beberapa mata kuliah yang memuat materi ajar kimia dan ada juga yang memang materi kimia sebagai jenis matakulih yang disarankan, berikut ini deskripsi mata kuliah yang memuat materi kimia :
2.1. Kimia Dasar
Pada mata kuliah ini membahas tentang struktur atom dan system periodik unsur, konsep mol, konsentrasi zat, identifikasi senyawa organic, dan analisis volumetric dan grafimetri. Tujuan dari mata kuliah ini diharapkan nantinya para peserta didik mampu memahami struktur atom, dan sitem periodic unsur, konsep mol, konsentrasi zat ( molaritas, normalitas, dan molalitas) dalam satuan kimia (%, ppm, ppb) melakukan identifikasi senyawa anorganik ( kation dan anion) dan menganilis secara volumetric. Kegitan belajar mengajar yang dilakukan adalah kuliah tatap muka/ ceramah, diskusi, penugasan mandiri, praktik serta kegiatan ko kurikuler yang mendukung proses pencapaian kompetensi peserta didik. Substansi kajian :
1. Struktur atom dan sitem periodic
2. Konsep mol
3. Pendahuluan konsentrasi zat
4. Jenis konsentrasi zat dan perhitungannya
5. Aplikasi konsentrasi zat dalam bidang farmasi
6. Identifikasi zat organic
7. Aplikasi identifikasi zat anorganik dalam bidang farmasi
8. Pendahuluan analisis kimia
9. Analisis zat secara volumetric dan grafimetri serta perhitungannya
10. Aplikasi analisis volumetric dan grafimetri dalam bidang kefarmasian
2.2. Kimia Organik
Mata kuliah ini memepelajari pembagian senyawa karbon, gugus fungsi, nomenklatur, rumus bangun, sifat fisika-kimima, jenis-jenis reaksi kimia. Tujuan mata kuliah ini adalah agar para mahasiswa memahami senyawa karbon, gugus fungsi, dan nomenklatur rumus bangun, sifat fisika-kimia obat dan jenis reaksi kimia. Substansi kajian :
a. Senyawa hidrokarbon (alkane, alkuna, alkena)
b. Gugus fungsi (alcohol, aldehid, keton, eter, karboksilat, dan derivatnya)
c. Menjelaskan senyawa gugus fungsional dan sifat-sifatnya
d. Mekanisme reaksi identifikasi gugus fungsi
2.3. Biokimia
Mata kuliah ini mebahas tentang keberadaan berbagai molekul di dalam sel dan organisme hidup serta reaksi kimianya. Tujuan dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa memahami sel dan molekul-molekul, reaksi-reaksi, yang memerlukan energy, metabolism karbohidrat, lemak, senyawa nitrogen, biosintesis karbohidrat, lemak, senyawa nitrogen, imunologi. Substansi kajian :
a. Molekul-molekul system hidup
b. Asam amino dan protein
c. Enzim
d. Karbohidrat, nukleotida dan asam nukleat, dan lipida
e. Metabolism dan katabolisme
f. Daur asam trikarboksilat dan pernapasan
g. Katabolisme asam lemak dan senyawa nitrogen
h. Biosintesis protein
i. Dasar imunologi
2.4. Farmasi Fisika
Mata kuliah ini membahas tentang hubungan sifat fisik molekul obat dalam formulasi suatu sediaan dan mengetahui cara pengujian obat secara pengujian obat secara fisika. Pada mata kuliah ini diharapkakn para mahasiswa mampu menjelaskan hubungan sifat fisika molekul obat dalam formulasi suatu sediaan dan mengatahui cara pengujian obat secara fisika. Substansi Kajian :
a. Sifat fisik molekul obat
b. Kelarutan dan distribusi zat
c. Koloid
d. Disperse kasar
e. Difusi dan disolusi
f. Kinetika reaksi
g. Stabilitas obat
2.5. Farmakologi dasar
Mata kuliah ini mempelajari tentang dasr-dasar farmakologi, biofarmasetika obat, farmakokinetik obat, farmakodinamika obat interaksi obat, efek obat yang baik digunakan dan golongan obat kemoterapi. Dan diharpak mahasiswa mampu memahami aspek mekanisme kerja farmakokinetika obat, dan efek samping obat serta bahayanya. Substansi kajian :
a. Dasar – dasar farmakologi ( zat aktif, nama paten, indikasi, mekanisme kerja obat, ESO, kontradikasi)
b. Farmakokinetika obat
c. Farmakodinamika obat
d. Interaksi obat
e. Kemoterapi
2.6. Farmakologi I
Mata kuliah ini membahas mengenai aspek mekanisme kerja obat, farmakokinetik obat, farmakodinamika obat, indikasi obat, efek samping dan bahayanya. Dan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme kerja, farmakokinetika obat dan efek samping obat serta bahaya-bahayanya. Substansi kajian
a. Obat saluran pencernaan
b. Obat-obat susunan saraf atonom
- Analgetik dan antipiretik
- Hipnotika dan sedative
- Anaestetik
- psikofarmaka
c. Obat-obat kardiovasikule, diuretic, dan antihipertensi
2.7. Farmakologi II
Mata kuliah ini membahas mengenai aspek mekanisme kerja obat, farmakokinetik obat, farmakodinamika obat, indikasi obat, efek samping dan bahayanya. Dan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme kerja, farmakokinetika obat dan efek samping obat serta bahaya-bahayanya. Substansi Kajian :
a. Vitamin dan mineral
b. Obat batuk
c. Obat asma
d. Enzim untuk pengobatan
e. Hormone
f. Antihistamin
g. Toksikologi
2.8. Farmakognosis
Mata kuliah ini membahas mengenai bagian-bagian dari tumbuhan yang mengandung bahan obat, dan mengenali simplisia obat baik secara makroskopik maupun mikroskopik, serta menganilisis zat-zat berkhasiat dalam tumbuhan dan bahan alam, dan diharpkan para mahasiswa nantinya mampu menjelaskan dan memahami bagian-bagian dari tumbuhan yang mengandung obat dan persyaratan, identifikasi kandungan dan kegunaan dari tumbuhan / bahan alam. Substansi kajian :
Zat yang berkhasiat yang terdapat dalam tanaman obat ( karbohidrat, glukosida, tannin, Minyak Atsiri, Flavanoid, Alkoloid, resin, terpentin) serta identifikasi kandungan tersebut.
2.9. Kimia Farmasi I
Mata kuliah ini membahas mengenai sifat penggologan obat berdasarkan gugus fungsional, hubungan struktur dengan aktivitas obat, serta identifikasi obat secara kualitatif. Dan diharapkakn mahasiswa mampu memahami sifat penggolongan obat berdasarkan gugus fungsional hubungan struktur dengan aktifitas obat, erta identifikasi obat secara kualitatif, sustansi kajian :
a. Analisa kimia Kualitatif
2.10. Kimia Farmasi II
Mata kuliah ini membahas mengenai sifat-sifat obat penggolongan sintesis, hubungan struktur aktifitas obat dan kegunaan, serta cara identifikasi obat secara kuantitatif, dan dihapkan mahasiswa mampu mempelajari sintesa obat, hubungan struktur obat dan kegunaan obat, mengidentifikasi obat scara kuantitatif. Substansi kajian :
a. Hubungan struktur obat berdasarkan terapi
- Obat Diuretik
- Obat Kardiovasiukuler
- Obat Vitamin (larut dalam air dan lemak)
- Obat Hormon
b. Analisa kimia kuantitaif
3. Hasil Survey dan Wawancara
Hasil wawancara yang telah dilakukan kepada ketua jurusan farmasi diperoleh data sebagai berikut :
a. Mata kuliah yang terdapat materi kimia :
Mata kuliah yang terdapat materi kimia ada berkisar 10 jenis mata kuliah dan lebih rinci 18 matakuliah yang terbagi dengan praktikumnya, yang kesepuluh mata kuliah ini ada yang langsung membuat materi kimia langsung sebagai mata kulaih dan ada juga yang memuat mata kuliah yang berisi materi kimia, yaitu : Kimia Dasar, Kimia Oganik, Biokimia, Farmasi Fisika , Farmakologi Dasar, Farmakologi I, Farmakologi II, Farmakognosis, Kimia Farmasi I, dan Kimia Farmasi II
b. Silabus Mata Kuliah
Silabus mata kuliah dibuat sendiri oleh dosen yang bersangkutan yang membawakan mata kuliah dengan merujuk pada kurikulum yang diadopsi dari kementrian kesehatan.
c. Proses perkuliahan
Proses perkuliahan dilakukan secara teori dan praktek. Pada pelaksanaan proses pembelajaran, sebagian dosen telah menerapkan model pembelajaran, namun masih ada dosen yang belum menerapkan model-model pembelajaran, dan pelaksanaan perkuliahan juga sudah menggunakan media pembelajaran seperti OHP dan proyektor. Dalam pelaksanaan praktikum dilaksanakan di laboratorium dengan menggunakan penuntun praktikum. Penuntun praktikum yang digunakan adalah diseuaikan dengan dosen pengampu. Untuk penuntun praktikum yang digunakan, masih dicari sendiri oleh mahasiwa dengan panduan dosen pengampu, dan buku panduan yang digunakan masih buku lama yang tidak direvisi, dan untuk mata kuliah yang tidak memiliki penuntun praktikum sebelum dilaksanakannya pratek, akan diadakan responsi untuk judul percobaan yang akan dilakukan, dalam bagian ini dosen akan menganalisis prosedur percobaan yang sudah di tugaskan pada mahasiswa untujk dipreaktekkan nantinya di laboratorium.
d. Buku Ajar
Buku ajar yang digunakan disesuaikan dengan mata kuliah dan beberapa buku yang dibutuhkan tersedia di perpustakaan, dan buku tersebut ada yang berasal dari dinas kesehatan langsung. A Text Book Quantitative Inorganic Analysis Arthur I Vogel Lowe dan Brydone London Edisi III1968, Akut Abdomen Diagnosis Dini Sir Zachary Cope Yayasan Essentia Medica Edisi 14 Cet.II 1983, Alam Sumber Kesehatan Soedibyo, Moeryati Balai Pustaka Jakarta 1998, Alma-Ata 1978 Pelayanan Kesehatan Dasar Pusdiknakes Pusdiknakes1986; Almanak Nuklir Biologi dan Kimia Pusat Nuklir Biologi dan Kimia AURI Alamanak Nubika 1978/1979 ; Analisis Farmasi Herman J.Roth Gottfried Gajah Mada University Cet.ll 1994; Analisis Farmasi W. Munsou, James Airlangga University 1991; Analisis Kimia Kuantitatif Day, R.A. , Underwood. A.L Erlangga Edisi kelima 1989; Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi Stahl, Egon ITB Bandung 1985; Analytical Chemistry Christian, Gary 1) John Wiley dan Sons mc,1994; Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Dalimartha, Setiawan Jakarta, Trubus Agrowidya 2003; Azaz-azaz Kimia Medicinal Manfred E.Wolff(Ed) UGMPress Edisi ke empat 1994; Bangun Atom dan Kimia Inti Drs. Nurazman Ganeca Science Book Series Bandung 1984 ; Banyak Makanan Berkhasiat Obat Margatan, Arcole Aneka Solo 1998; Basic Inorganic Chemistry Cotton, Albert F. DICK John Wiley dan SonsJnc. Thirt Edition 1995; Biokimia Harper Murray, Robert K DKK EGC Ed.ke 22 Cet.Pertama 1995; Bio Kimia Jilid I Martoharsono Soeharsono UGMPress, 1997 Bio Kimia Jilid II Martoharsono Soeharsono UGMPress, 1998; Bio Kimia Suatu Pendekatan Berorientasi Khusus Montogo, Mery, Dick U GM Press, 1993, (dafatar buku yang lain terlampir)
e. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada yaitu terdapat laboratorium yang kelengkapan alat sudah memadai dan cukup layak untuk jurusan farmasi dan penuntun praktikum dibuat dan dirancang secara bersama oleh dosen – dosen pengajar.
Untuk sarana perustakaan juga sudah cukup memadai, karena melihat daftar buku yang ada sudah cukup mendukung terhadap kompetensi lulusan D-III Farmasi.
Berikut ini beberapa alat yang digunakan dalam praktikum yang berhubungan dengan kimia
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Materi ajar kimia terdapat dalam kurikulum Program Diploma III Farmasi Poltekkes Kesehatan Medan, baik sebagai matakuliah maupun cakupan bagi mata kuliah yang lain
2. Materi kimia merupakan salah satu materi yang penting dalam Program Diploma III Farmasi sehingga dari hasil analisis materi pada mata kulaih sudah mencukupi materi ajar kimia yang diajarkan.
3. Berdasarkan hasil analisis dan observasi terhadap pelaksanaan pekuliahan sudah baik dilihat juga dari segi sarana dan prasarana yang sudah memadai.
4. Buku penuntuk praktikum yang digunakan ternyata masih kurang memadai karena ada beberapa mata kuliah yang sudah menggunakan penuntun yang sudah baku, tetapi ada juga yang masih belum memiliki buku penuntun praktikum, dan dilihat dari buku yang digunakan ternyata buku tersebut masih buku lama yang belum direvisi, sehingga menyulitkan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan Penusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, BSNP, 2006
Direktorat Akademik, Buku Panduan PEngembangan kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta, 2008
Kementrian Kesehatan RI, Kurikulum Inti Program Diploma III Farmasi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, 2011
Menteri Pendidikan Nasional, Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penialaian Hasil Belajar Mahasiswa, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Repubik Indonesi nomor 232/U/2000,
Poltekkes Kemenkes RI Medan http://www.poltekkes-medan.ac.id/farmasi
Wulan, Sri Rahayu Retno, Analisis dan Pengembangan Materi Ajar Kimia Pada Program Studi Agroteknologi Universitas Muslim Bireuen Propinsi Aceh, Jurnal Pendidikan Kimia, Volume 3 nomor 2 Edisi Agustus, 2011
Lampiran
Instrumen Wawancara mini riset
Nama Perguruan tinggi : D-III Farmasi Poltekkes Medan
1. Kurikulim yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran di D-III Farmasi Poltekkes Medan?
2. Bagaimana Pelaksanaan Pemebarjan di lingkungan D-III Farmasi Poltekkes Medan?
3. Berapa bobot SKS yang di emban pada mahasiswa jurusan D-III Farmasi ?
4. Berapa jenis mata kulih untuk program D-III Farmasi?
5. Adakah dari matakuliah yang diajarkan terkait dengan materi kimia?
6. Apakah matakuliah terkait dengan materi kimia disertai dengan praktek?
7. Adakah silabus mata kuliah?
8. Bagaimana teknik penilaian dosen pada setiap mata kuliah?
9. Bagiamana kelengkapan sarana dan prasarana?
10. Bagaimana kelengkapan alat di laboratorium?
11. Adalah buku ajar yang digunakan?
12. Dalam pelaksanaan praktek apakah menggunakan buku penuntun?
13. Bagaimana kualifikasi dosen yang mengajar ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar